Malaysia Nyatakan Keprihatinan Mendalam Atas Eskalasi Konflik di Yaman
KUALA LUMPUR – Pemerintah Malaysia melalui Kementerian Luar Negeri (Wisma Putra) menyatakan keprihatinan mendalam atas eskalasi permusuhan yang kembali meningkat di Yaman. Dalam pernyataan resmi yang dirilis di Putrajaya, Malaysia menyoroti pergerakan militer sepihak dan perebutan wilayah yang mengancam stabilitas keamanan yang masih rapuh di negara Timur Tengah tersebut.
Langkah ini diambil menyusul laporan mengenai kemajuan militer oleh Dewan Transisi Selatan (STC) di wilayah timur Yaman, khususnya https://www.kabarmalaysia.com/ di provinsi Hadramawt dan Al-Mahra. Malaysia menilai bahwa tindakan tersebut berisiko menghambat kemajuan politik yang telah dicapai dengan susah payah selama beberapa waktu terakhir.
Ancaman Terhadap Solusi Politik
“Malaysia sangat khawatir bahwa tindakan militer baru-baru ini dapat memicu fragmentasi lebih lanjut dan memperburuk penderitaan kemanusiaan bagi rakyat Yaman,” demikian bunyi pernyataan resmi Wisma Putra pada akhir Desember 2025.
Pemerintah Malaysia menegaskan kembali dukungan penuhnya terhadap Dewan Kepemimpinan Presiden (PLC) dan Pemerintah Yaman sebagai otoritas yang sah. Malaysia memandang bahwa stabilitas hanya dapat dicapai jika semua pihak menghormati kerangka konstitusional dan politik yang ada. Tanpa adanya dialog inklusif, dikhawatirkan Yaman akan kembali terjerumus ke dalam siklus kekerasan yang menghancurkan.
Krisis Kemanusiaan yang Memburuk
Konflik yang telah berlangsung selama satu dekade ini telah menciptakan salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia. Menurut data internasional tahun 2025, sekitar 19,5 juta orang di Yaman sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan. Kurangnya dana bantuan serta hambatan akses distribusi membuat jutaan anak-anak terancam kelaparan akut dan wabah penyakit seperti kolera.
Malaysia secara konsisten memberikan dukungan bantuan melalui berbagai jalur, termasuk keterlibatan organisasi swadaya masyarakat (NGO) lokal yang bekerja sama dengan mitra internasional. “Kami berdiri dalam solidaritas bersama rakyat Yaman yang terus menderita akibat kesulitan besar ini,” tambah kementerian tersebut.
Seruan untuk Diplomasi dan De-eskalasi
Sebagai bagian dari komunitas internasional, Malaysia memuji upaya de-eskalasi yang dipimpin oleh Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. Malaysia mendesak aktor regional dan internasional lainnya untuk terus mendukung inisiatif yang menjunjung tinggi kedaulatan, integritas wilayah, dan kemerdekaan Yaman.
Poin-Poin Utama Pernyataan Malaysia:
-
- Dialog Damai: Menghimbau semua pihak untuk berkomitmen pada negosiasi dan rekonsiliasi.
-
- Hukum Internasional: Menekankan perlunya penghormatan terhadap hukum internasional dalam penyelesaian sengketa.
-
- Bantuan Kemanusiaan: Mendorong akses bantuan yang tanpa hambatan bagi warga sipil yang terdampak.
Penutup dalam pernyataan tersebut menekankan bahwa perdamaian yang berkelanjutan hanya dapat dicapai melalui negosiasi yang jujur di meja perundingan, bukan di medan perang. Malaysia berharap agar komunitas global tidak melupakan krisis Yaman di tengah banyaknya konflik lain yang terjadi di dunia saat ini.
Apakah Anda ingin saya membuatkan ringkasan poin-poin penting dalam bentuk infografis teks untuk media sosial?